Pusat
Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA) menggandeng mahasiswa Unsiyah yang sedang
KKN di Kecamatan Trienggadeng, Pidie Jaya untuk melakukan dukungan psikososial
dan promosi kesehatan pribadi kepada anak-anak korban gempa di Kabupaten Pidie
Jaya.
Pelibatan
mahasiswa KKN tersebut diantaranya bertujuan untuk menjangkau lebih banyak
anak-anak yang didampingi di
gampong. “Staff dan relawan lokal PKPA
terbatas, sementara jumlah anak-anak yang memerlukan dukungan sosial di
gampong-gampong jumlahnya sangat banyak sehingga pelibatan mahasiswa diharapkan
dapat meningkatkan kualitas pendampingan,” ujar Ismail Marzuki, Team Leader
PKPA, saat melakukan pembekalan aneka permainan anak untuk dukungan psikososial
kepada mahasiswa di kawasan pantai Trienggadeng, Jumat, 10/02/2016.
“Sudah
beberapa kali kegiatan di gampong dan sekolah, mahasiswa KKN tersebut terlibat
dalam kegiatan PKPA, namun kami menilai mereka perlu dibekali tehnik dukungan
psikososial dan promosi kesehatan diri untuk diterapkan di gampong tempat
mereka KKN,” tambah Ismail.
Menurut
Iswandi, mahasiswa Fakultas Kedokteran Unsiyah yang merupakan Ketua Kelompok
KKN di Gampong Peulandong Tunong, mengatakan: “keterlibatan kegiatan dengan
PKPA dapat meningkatkan kemampuan kami dalam melakukan game-game atau lomba
untuk menyenangkan anak-anak di gampong. Kami juga terlibat dalam kegiatan
promosi kesehatan diri yang dilakukan PKPA dan ini relevan dengan kami yang
berasal dari mahasiswa Fakultas Kedokteran”.
Sementara
menurut Habibi Sahidan, Ketua Kelompok mahasiswa KKN di Gampong Peulandok
Teungoh, melalui sharing dengan PKPA keterampilan mereka melakukan mitigasi
bencana, trauma healing untuk meredam dan menenangkan anak-anak di gampong
semakin meningkat. PKPA, kata Habibi, memiliki peralatan dan metode game-game
untuk mempromosikan kesehatan diri yang menyenangkan kepada anak-anak dan itu
sangat menarik bagi anak-anak. Kami melihat, setelah terlibat dalam permainan
ular tangga kesehatan di gampong, anak-anak sangat tertarik dan gembira
mengikutinya, dalam permainan itulah pesan-pesan kesehatan diri disampaikan,
tambah Habibi.
PKPA
sendiri, tambah Ismail, masih akan terus melakukan berbagai dukungan
psikososial dan promosi kesehatan kepada anak-anak di Pidie Jaya. “Sampai Maret
2017, kami masih akan bekerja untuk anak-anak korban gempa.” Pungkas Ismail.