Remaja di Kecamatan Kota Jantho, Aceh Besar

Koperasi Permata Abadi, mungkin hanya sedikit yang mengetahui. Maklum, koperasi ini dikelola di suatu desa nun jauh dari pusat kota. Persisnya berada di desa Jantho Makmur, Kecamatan Kota Jantho, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Dibutuhkan waktu sekitar satu jam dari Kota Banda Aceh dengan kenderaan mobil ke lokasi ini. Usianyapun baru 1,5 tahun.

Semangat, kerja keras, kerjasama dan siap bersaing dengan usaha yang sebelumnya telah ada menjadi kata kunci yang senantiasa dipegang teguh para remaja-remaja yang umumnya telah putus sekolah ini. Ya, mereka memang remaja dan anak-anak putus sekolah korban tsunami baik yang mengungsi ke Kota Jantho akibat tsunami tahun 2004 maupun penduduk Kota Jantho.

Melalui program peningkatan life skills yang dikelola Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA) mereka diberikan pelatihan selama setahun. Setelah itu, mereka difasilitasi membentuk koperasi. Di koperasi inilah mereka mengembangkan usahanya. Saat ini Koperasi Permata Abadi mengelola empat unit usaha yaitu Permata Abadi Jahit dan Bordir, Permata Abadi Sablon, Permata Abadi Meubel dan Permata Abadi Entertaiment.

Permata Abadi Jahit dan Bordir mengelola usaha jahit dan bordir. Selain pakain, gordyn , sprei dan tas mereka juga memproduksi aneka jenis souvenir seperti kep rambut, gantungan kunci, papan nama, bingkai foto, tempat handphone, sarung bantal, bordir logo dan nama serta berbagai produk lain untuk remaja, anak-anak maupun orang dewasa.

Sedangkan Permata Abadi sablon mengelola usaha sablon dan cetak. Adapun Permata Abadi Meubel mengelola usaha meubel dan furniture sseperti pembuatan lemari, meja, kursi, rak TV, pintu dan jendela dan berbagai produk sesuai pesanan pelanggan. Terakhir, Permata Abadi Entertainment bergerak pada penyediaan jasa hiburan. Sebanyak 11 group band terdiri dari anak dan remaja siap menghibur berbagai acara seperti ulang tahun, pesta dan group band ini juga rutin manggung di Taman Sari Kota Jantho, fasilitas bermain publik yang dibangun Pemerintah Aceh Besar.

Armanusa, Koordinator Permata Abadi Jahit dan Bordir mengatakan, berbagai pesanan dalam partai besar dan kecil telah mereka selesaikan. Dalam waktu dekat, kata Arma, mereka juga akan meluncurkan produk baru yaitu batik khas Aceh. Berbekal pengalaman belajar selama dua minggu di Yogyakarta, mereka yakin batik khas Aceh yang akan mereka produksi nantinya diterima pasar. “Selama ini di pasar yang banyak batik khas Jawa, kami ingin meluncurkan produk batik dengan nuansa berbeda. PKPA dan GVC telah memfasilitasi anggota koperasi untuk belajar pembuatan batik di Yogyakarta, jadi kita sudah siap”, katanya.

Semangat, ketekunan, kerja keras dan kebersamaan seperti telah disebutkan merupakan prinsip yang senantiasa mereka jalankan. “Perjalanan koperasi ini tidaklah mudah, ada banyak tantangan, bahkan ada juga orang-orang yang tidak suka kita maju. Ada kalanya kita sepi orderan, kadang juga kita harus begadang untuk mengejar tenggat waktu yang diberikan pemesan. Intinya kita tetap semangat” kata Yanti, salah seorang anggota.

Sementara Panda, pelajar kelas II salah satu SMA di Kota Jantho yang menjadi Koordinator Permata Abadi Entertainment mengatakan, masih ada juga masyarakat yang memandang sebelah mata terhadap kemampuan mereka. “karena kita masih muda-muda mereka menganggap kita tidak bisa maupun main-main atau dalam bahasa Aceh cilet-cilet, tapi karena kita telah sering manggung di ruang terbuka, akhirnya mereka mulai mengerti”, ujarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar