Aneuk Itek Juarai Festival Film Anak Aceh 2010


Film Aneuk Itek yang diproduksi Forum Anak Aceh Timur dan film Masihkah Ada Harapan yang diproduksi siswa MAN 2 Banda Aceh juarai Fastival Film Anak Aceh 2010 untuk kategori film dokumenter dan kategori film fiksi yang diumumnya di Banda Aceh, 03 Oktober 2010.

Kepala Dinas Sosial, drh. Muhammad Nasir Mahmud dalam laporannya mengatakan, Festival Film Anak Aceh 2010 yang berlangsung sejak Juli 2010 yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial Aceh, Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA), IPSPI dan CC Muhammadiyah dan didukung oleh UNICEF ini diikuti sebanyak 28 film terdiri dari 11 film dokumenter dan 17 film fiksi mengikuti

Pemenang berikutnya yang dibacakan team juri, terdiri dari: Ir. Rahmad Sanjaya, MSc, Fauzan Santa, Zulfikar, Faturahman dan Nadia H adalah Juara II dan III kategori dokumenter adalah Anak Jalanan produksi Forum Anak Banda Aceh dan juara III film berjudul Sahabat Kami Hasrati produksi Forum Anak Aceh Besar. Sedangkan Juara II kategori film fiksi adalah film Mimpi Sari, produksi Forum Anak Banda Aceh dan juara III film Pengorbanan produksi SNCC Children Center Cote Neuhen, Aceh Besar. Festival ini juga memilih beberapa kategori pemenang seperti kameramen, editor, sutradara, piƱata artistik, reporter, narator, pemeran pria dan perempuan terbaik.

Ketua Team Penggerak PKK Aceh, Darwati A. Gani dalam sambutannya memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan festival ini dan diharapkan film-film dari festival ini dapat dijadikan media publikasi dan advokasi perlindungan dan pemenuhan hak-hak anak di Aceh. Lebih lanjut Darwati mengharapkan agar kedepan festival ini dapat dilanjutkan dan ditingkatkan kualitasnya sehingga kreatifitas anak-anak dalam film dapat terus dikembangkan, karena film merupakan salah satu media untuk menyampaikan pesan yang sangat efektif, khususnya dalam perlindungan dan pemenuhan hak anak di Aceh.

Teungku Helmi, yang terpilih sebagai sutradara terbaik dalam film fiksi berjudul Mimpi Sari mengatakan bahwa festival ini sangat baik dalam memacu kreatifitas anak-anak karena anak-anak Aceh sebenarnya memiliki bakat-bakat dalam produksi film dokumenter maupun fiksi. Dari film-film yang mengikuti festival ini, terlihat bahwa anak-anak mampu mengangkat berbagai realitas sosial khususnya kehidupan anak-anak yang kurang beruntung dan membutuhkan perhatian dari berbagai pihak, kata Helmi.

Sulaiman Zuhdi Manik, menyatakan setelah festival ini film-film pemenang akan diputar di melalui acara road show di empat kabupatan/kota yaitu Banda Aceh, Aceh Besar, Aceh Utara dan Aceh Timur. Road show ini bertujuan sebagai media sosialisasi hak-hak anak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar